Author: | Muham Sakura Dragon | ISBN: | 9781533772114 |
Publisher: | PublishDrive | Publication: | June 28, 2016 |
Imprint: | PublishDrive | Language: | Indonesian |
Author: | Muham Sakura Dragon |
ISBN: | 9781533772114 |
Publisher: | PublishDrive |
Publication: | June 28, 2016 |
Imprint: | PublishDrive |
Language: | Indonesian |
Nabi Seth AS atau Nabi Syits AS atau Nabi Set AS adalah anak laki-laki dari Nabi Adam AS dan Hawa (Eve). Ia dilahirkan pada saat Adam berumur 130 tahun (Kejadian 5:3). Nabi Syits AS merupakan saudara muda dari Qabil dan Habil (Kain dan Habel).
Menurut kitab Perjanjian Adam, mengisahkan bahwa Adam, ketika mengetahui bahwa ajalnya telah dekat, memanggil Set ke sisinya. Ia menyuruh Set kembali ke Taman Eden, masuk dan mengambil tiga benih dari buah Pohon Kehidupan. Adam kemudian meminta Seth kembali kepadanya dan menempatkan ketiga benih itu di mulutnya sebelum menguburkan jenazahnya.
Nabi Seth AS melakukan apa yang diminta ayahnya dan pergi ke Taman Eden. Di gerbang taman itu berdirilah Penghulu Malaikat Mikail, yang menanyakan tujuan Set. Set memberitahukannya, dan Mikail mengizinkannya masuk, dan menunjukkan kepadanya pohon kehidupan itu. Set mengumpulkan tiga benih dari buah pohon itu dan kemudian kembali, melalui pintu gerbang, dan kembali ke ayahnya, yang saat ini telah meninggal. Ia menggali kuburan untuk Adam, dan menguburkannya, setelah menempatkan ketiga benih itu di mulutnya lalu menutup liang kuburnya.
Dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak (kemungkinan putra ketiga) dari Adam dan Hawa, dan merupakan adik laki-laki dari Kain dan Habel. Ia dilahirkan setelah Habel (Habil) dibunuh oleh Kain (Qabil). Nama Set disebut sepuluh kali dalam Alkitab, yaitu tujuh kali di kitab Kejadian, sekali di kitab Bilangan, Kitab 1 Tawarikh, dan Injil Lukas.
Nabi Set AS bagi Nabi Adam AS adalah seorang anak yang "menurut rupa dan gambarnya". Set diberikan oleh Allah SWT sebagai pengganti Habel yang dibunuh. Ia mempunyai seorang anak yang bernama Enos pada usia 105 tahun dan hidup hingga mencapai usia 912 tahun. Melalui keturunan Set dilahirkanlah Nabi Nuh, Nabi Abraham, Nabi Daud, hingga akhirnya menurunkan Nabi Isa.
Menurut kisah Islam, setelah kematian Habil, Adam sangatlah marah kepada Qabil. Kemudian Adam memiliki anak kembar kembali bernama Syits (Set/Seth) dan 'Azura. Syits memiliki arti "hadiah", karena Allah telah memberikan hadiah kepada Adam berupa seorang anak soleh, setelah kematian anaknya yang bernama Habil. Syits selain sebagai anak yang berbakti, ia diyakini sebagai seorang nabi dan rasulallah. Sebagai seorang nabi, Syits menerima perintah-perintah dari Allah yang ditulis dalam 50 suhuf/sahifah.
Menurut keterangan Ibnu Abbas, ketika Nabi Syits AS dilahirkan, Nabi Adam AS sudah berusia 930 tahun. Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain. Adam mengajarkan semua pengetahuan yang ia miliki kepada Syits. Ia mengajarkan bagaimana menyembah Allah dan beribadah yang lainnya. Setelah kematian Adam, Syits memimpin anak cucu Adam. Ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah, ia membawa persatuan diantara orang-orang disekitarnya.
Wahab bin Munabbih mengatakan, ketika Nabi Adam AS wafat, Nabi Syits AS telah berusia 400 tahun. Syits telah diwasiati oleh Adam untuk memerangi saudaranya, Qabil. Dia pergi memerangi Qabil dan akhirnya perang itu pun berkecamuk. Itulah perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syits memperoleh kemenangan dan dia menawan Qabil. Nabi Syits AS kemudian memimpin anak cucu Adam dan ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah SWT, ia membawa persatuan dan perdamaian diantara orang-orang disekitarnya.
Buku ini mengisahkan hikayat Nabi Syits AS (Seth AS) putra Nabi Adam AS bersumberkan dari Al-Quran & Al-Hadist.
Nabi Seth AS atau Nabi Syits AS atau Nabi Set AS adalah anak laki-laki dari Nabi Adam AS dan Hawa (Eve). Ia dilahirkan pada saat Adam berumur 130 tahun (Kejadian 5:3). Nabi Syits AS merupakan saudara muda dari Qabil dan Habil (Kain dan Habel).
Menurut kitab Perjanjian Adam, mengisahkan bahwa Adam, ketika mengetahui bahwa ajalnya telah dekat, memanggil Set ke sisinya. Ia menyuruh Set kembali ke Taman Eden, masuk dan mengambil tiga benih dari buah Pohon Kehidupan. Adam kemudian meminta Seth kembali kepadanya dan menempatkan ketiga benih itu di mulutnya sebelum menguburkan jenazahnya.
Nabi Seth AS melakukan apa yang diminta ayahnya dan pergi ke Taman Eden. Di gerbang taman itu berdirilah Penghulu Malaikat Mikail, yang menanyakan tujuan Set. Set memberitahukannya, dan Mikail mengizinkannya masuk, dan menunjukkan kepadanya pohon kehidupan itu. Set mengumpulkan tiga benih dari buah pohon itu dan kemudian kembali, melalui pintu gerbang, dan kembali ke ayahnya, yang saat ini telah meninggal. Ia menggali kuburan untuk Adam, dan menguburkannya, setelah menempatkan ketiga benih itu di mulutnya lalu menutup liang kuburnya.
Dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak (kemungkinan putra ketiga) dari Adam dan Hawa, dan merupakan adik laki-laki dari Kain dan Habel. Ia dilahirkan setelah Habel (Habil) dibunuh oleh Kain (Qabil). Nama Set disebut sepuluh kali dalam Alkitab, yaitu tujuh kali di kitab Kejadian, sekali di kitab Bilangan, Kitab 1 Tawarikh, dan Injil Lukas.
Nabi Set AS bagi Nabi Adam AS adalah seorang anak yang "menurut rupa dan gambarnya". Set diberikan oleh Allah SWT sebagai pengganti Habel yang dibunuh. Ia mempunyai seorang anak yang bernama Enos pada usia 105 tahun dan hidup hingga mencapai usia 912 tahun. Melalui keturunan Set dilahirkanlah Nabi Nuh, Nabi Abraham, Nabi Daud, hingga akhirnya menurunkan Nabi Isa.
Menurut kisah Islam, setelah kematian Habil, Adam sangatlah marah kepada Qabil. Kemudian Adam memiliki anak kembar kembali bernama Syits (Set/Seth) dan 'Azura. Syits memiliki arti "hadiah", karena Allah telah memberikan hadiah kepada Adam berupa seorang anak soleh, setelah kematian anaknya yang bernama Habil. Syits selain sebagai anak yang berbakti, ia diyakini sebagai seorang nabi dan rasulallah. Sebagai seorang nabi, Syits menerima perintah-perintah dari Allah yang ditulis dalam 50 suhuf/sahifah.
Menurut keterangan Ibnu Abbas, ketika Nabi Syits AS dilahirkan, Nabi Adam AS sudah berusia 930 tahun. Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain. Adam mengajarkan semua pengetahuan yang ia miliki kepada Syits. Ia mengajarkan bagaimana menyembah Allah dan beribadah yang lainnya. Setelah kematian Adam, Syits memimpin anak cucu Adam. Ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah, ia membawa persatuan diantara orang-orang disekitarnya.
Wahab bin Munabbih mengatakan, ketika Nabi Adam AS wafat, Nabi Syits AS telah berusia 400 tahun. Syits telah diwasiati oleh Adam untuk memerangi saudaranya, Qabil. Dia pergi memerangi Qabil dan akhirnya perang itu pun berkecamuk. Itulah perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syits memperoleh kemenangan dan dia menawan Qabil. Nabi Syits AS kemudian memimpin anak cucu Adam dan ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah SWT, ia membawa persatuan dan perdamaian diantara orang-orang disekitarnya.
Buku ini mengisahkan hikayat Nabi Syits AS (Seth AS) putra Nabi Adam AS bersumberkan dari Al-Quran & Al-Hadist.